TANGERANG, - Warga kampung Palasari desa Palasari, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, merasa resah dan terganggu akan kenyamanan dengan banyaknya hilir mudik aktivitas truk muatan tanah di Jalan utama Haji Ardawi Palasari, Senin, 3/2022.
Sebab, puluhan truk pengangkut tanah yang berasal dari Gorowong Bogor telah membuat jalan aspal berubah warna dan menimbulkan debu yang sangat banyak.
Aspen, salah seorang warga Palasari mengatakan aktivitas truk tanah urugan liar untuk perkebunan di desanya sudah berjalan lama namun tidak ada penindakan tegas dari instansi setempat maupun Pemda kabupaten Tangerang.
“Sangat tidak manusiawi jika dibulan Ramadhan ini kami mendapatkan debu polusi udara kotor dan jalan yang licin ketika hujan membasahi jalan, sangat menakutkan, ” ujarnya pada media ini.
Warga telah lama protes dengan adanya aktivitas urugan dan hilir mudik truk tanah liar. Jalanan utama penghubung Palasari menjadi penuh debu dan berubah warna Aspal akibat ceceran tanah yang tumpah kejalan.
Baca juga:
Sasarannya Bukan Banjir, Tapi Anies Baswedan
|
“Ini kalau di cuaca panas debunya bukan main hebat, kalau hujan berlumpur dan licin sekali pak, ya.. kalau pengusaha galian itu orangnya nggak punya iman dan hati. Dibulan puasa begini teganya ngasih polusi udara dan ancaman bagi sejumlah pengendara yang melintas disini, ” tegas warga.
Dilapangan, setiap hari ada hampir puluhan truk bermuatan puluhan ton tanah yang melewati jalan tikungan AQUA Palasari di RT. 01/02 yang dipadati perumahan warga.
“kami minta dengan hormat kepada Bupati Tangerang agar dapat menindak oknum pengusaha urugan di Palasari untuk menjaga kenyamanan lingkungan kami dan bisa melaksanakan ibadah puasa tanpa ada polusi udara yang penuh debu, ” ungkap warga. (J.Sianturi/Tims)