TANGERANG - memasuki, tahun Kerbau logan di tahun 2021 Pemimpin Redaksi Merak Nusantara Harry Wibowo yang juga dikenal sebagai sorang ahli spiritual dengan sebutan KI Brojo meramalkan beberapa hal yang akan terjadi di tahun Kerbau.
Banyak peristiwa besar akan terjadi ditahun Kerbau logam salah satunya yang akan banyak menjadi perbincangan adalah suhu politik yang semakin panas bahkan mencapai titik didih perpolitikan di tanah air, kata Ki Brojo saat ditemui dikediamanya.
Jerit tangis masih akan terus berkumandang di seantero Nusantara, baik itu bencana alam, kelaparan bahkan rusaknya akhlak manusia yang kembali memuja berhala, suasana kehidupan yang berubah 180 derajat dari awalnya.
“Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan sebaiknya kita selalu Eling dan Waspada” ujar Ki Brojo.
Eling atau ingat, maksudnya ingat asal usul kita ada. Dari Tuhan dicipta melalui sang bapak dan sang ibu karena kehendak Tuhan (sangkaning dumadi). Pemahaman ini mengajak kita untuk menyadari bahwa tak ada cara untuk menafikkan penyebab adanya diri kita saat ini yakni sang Causa Prima atau Tuhan Maha Esa (God). Jadi orang harus tahu dan sadar diri untuk selalu manyembah kepada Yang Mahakuasa.
Dan waspada adalah Waspada akan hal-hal yang bisa menjadi penyebab diri kita menjadi hina dan celaka. Hina dan celakanya manusia bukan tanpa sebab. Semua itu sebagai akibat dari sebab yang pernah manusia lakukan sendiri sebelumnya. Hukum sebab akibat ini disebut pula hukum karma. Manusia tidak akan luput dari hukum karma, dan hukum karma cepat atau lambat pasti akan berlangsung. Sikap waspada dimaksudkan untuk menghindari segala perbuatan negatif destruktif yang mengakibatkan kita mendapatkan balasannya menjadi hina, celaka dan menderita. ” jelas Ki Brojo.
Selain itu Ki Brojo juga berpesan khususnya kepada rekan-rekan Jurnalis, pandai-pandailah menempatkan diri jangan sampai terjebak dalam situasi dan tempat yang salah, sekali terjebak maka hilanglah segala perjuangan yang selama ini dilakukan. Maka bekerjalah secara Profesional, dan selalu menjaga indepensi. Kata Harry Wibowo / Ki Brojo mengakhiri perbincangan. ( sopiyan )