TANGERANG - Setelah Jauh Mengenal Islam, judul sebuah Buku karya dari mahasiswi universitas Negeri Malang jawa Timur, fakultas ilmu pendidikan jurusan PG. PAUD, yang telah berhasil mendapatkan penghargaan penulis terbaik, Nasional tahun 2021, dengan judul Buku "SETELAH JAUH MENGENAL ISLAM" yang diselenggarakan oleh Muslimahis Publishing tahun 2021
Cut Adilla Hana Faiza, merupakan Anak Bungsu dari Ketua Lembaga Advokasi Artis Indonesi ( LAAI ) Imas hilyatunisyah, S.H, M.H, M.Si. Yang saat ini sedang kuliah di Universitas Negeri Malang Jawa Timur.
Cut Adilla sendiri, beberapa kali mendapatkan prestasi yang diraih diantaranya lomba cipta puisi nasional tahun 2020, dan tahun 2021 ini mendapat penghargaan penulis terbaik dengan Buku ber judul, " Setelah Jauh Mengenal Islam".
Tidak pernah putus asa dan terus mencoba dengan penuh kesabaran yang akhirnya berbuah manis, buku ‘ Setelah Jauh Mengenal Islam " berhasil di cetak dan terbitkan dalam satu buku dari hasil kerja keras dan kedisiplinannya.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur Allah SWT, telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan Keberkahan, sehingga saya bisa menulis buku Setelah Jauh Mengenal Islam ” kata Cut Adilla. Rabu. (13/10/2021).
Semoga, kata Cut Adilla, buku ‘Setelah Jauh Mengenal Islam’ ini dapat bermanfaat dan memotivasi bagi para pembaca dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.
Harapan Cut Adilla, semoga kedepan akan lebih banyak generasi-generasi muda terutama dari kalangan kaum Hawa yang dapat menginspirasi dunia sesuai bidang dan profesinya masing-masing serta memiliki karakter kepemimpinan yang berkualitas dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan diera moderenisasi.
Imas hilyatunisyah, S.H, M.H, M.Si. Ibu dari Cut Adilla Menambahkan, Saya sangat sangat merasa bangga, saya selalu mensuport dan mendoakan yang terbaik untuk anak saya.
Hidup bukanlah sebatas hidup, namun hidup harus berarti dan bermanfaat bagi agama dan masyarakat di sekeliling kita. Hidup berorganisasi sangat dibutuhkan, terutama organisasi yang menyangkut kemasyarakatan agar dapat membangun komunikasi dan solidaritas seperti yang diharapkan.
“Karena dalam hidup ini pasti kita saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, ” pungkas." Imas hilyatunisyah, S.H, M.H, M.Si.